Hadis yaitu: Persetujuan ucapan, tindakan langsung atau tidak langsung (dari suatu tindakan) oleh Rasulullah Sallallahu alaihi Wasallam (prilaku Rasulullah sehari-hari dalam keridhoan ALLAH).
Hadis Rasulullah (Sallallahu alaihi Wasallam) adalah sumber utama kedua hukum Islam setelah Qur'an. Hadist Ini mewujudkan seluruh pola kehidupan Nabi (Sallallahu alaihi Wasallam) dan mencakup setiap detail berisi tindakannya, perilaku dan sikap-Nya apakah eksplisit atau implisit. Setiap aspek kehidupan dan perilaku telah dilaporkan kepada kita dalam koleksi besar pada buku-buku Alhadits.
Pendahulu yang saleh (ahli syufi) telah penuh semangat dan merindukan untuk belajar dan memperoleh ajaran Hadis Mulia. Banyak insiden telah dicatat, di mana kepribadian yang hebat dan kesulitan melakukan kesulitan untuk memperoleh pengetahuan Hadist.
Seorang Sahabat sesekali melakukan perjalanan panjang dan membosankan hanya untuk mendengarkan satu hadits dari Rasulullah Sallallahu alaihi Wasallam atau dari pendamping sesama. Dia (para Sahabat) tidak punya motif lain untuk perjalanan ini, begitu mulianya orang-orang terdahulu utuk mencari ilmu.
Tentunya kita tidak dapat memahami kedalaman yang besar, karena kepribadian ini dicapai dalam bidang hadits. Hal ini disebabkan oleh upaya tulus yang tak kenal lelah dari tokoh-tokoh islam bahwa Allah Swt memberkati mereka dengan pengetahuan yang luar biasa dan pemahaman tentang Hadis. Sementara di zaman yang sudah canggih ini, kita tinggal duduk nyaman, dan hanya tinggal membaca hadist yang disusun dalam buku rapi terikat, dan sekarang bahkan di klik pada sebuah tombol komputer.
Oleh karena itu kita harus menunjukkan semangat yang besar dan haus untuk belajar Hadis Rasulullah (Sallallahu alaihi Wasallam), praktek untuk sendiri, mengajarkan kepada anak-anak kita dan menyebarkan kepada orang lain.
Hadis Rasulullah (Sallallahu alaihi Wasallam) adalah sumber utama kedua hukum Islam setelah Qur'an. Hadist Ini mewujudkan seluruh pola kehidupan Nabi (Sallallahu alaihi Wasallam) dan mencakup setiap detail berisi tindakannya, perilaku dan sikap-Nya apakah eksplisit atau implisit. Setiap aspek kehidupan dan perilaku telah dilaporkan kepada kita dalam koleksi besar pada buku-buku Alhadits.
Pendahulu yang saleh (ahli syufi) telah penuh semangat dan merindukan untuk belajar dan memperoleh ajaran Hadis Mulia. Banyak insiden telah dicatat, di mana kepribadian yang hebat dan kesulitan melakukan kesulitan untuk memperoleh pengetahuan Hadist.
Seorang Sahabat sesekali melakukan perjalanan panjang dan membosankan hanya untuk mendengarkan satu hadits dari Rasulullah Sallallahu alaihi Wasallam atau dari pendamping sesama. Dia (para Sahabat) tidak punya motif lain untuk perjalanan ini, begitu mulianya orang-orang terdahulu utuk mencari ilmu.
Tentunya kita tidak dapat memahami kedalaman yang besar, karena kepribadian ini dicapai dalam bidang hadits. Hal ini disebabkan oleh upaya tulus yang tak kenal lelah dari tokoh-tokoh islam bahwa Allah Swt memberkati mereka dengan pengetahuan yang luar biasa dan pemahaman tentang Hadis. Sementara di zaman yang sudah canggih ini, kita tinggal duduk nyaman, dan hanya tinggal membaca hadist yang disusun dalam buku rapi terikat, dan sekarang bahkan di klik pada sebuah tombol komputer.
Oleh karena itu kita harus menunjukkan semangat yang besar dan haus untuk belajar Hadis Rasulullah (Sallallahu alaihi Wasallam), praktek untuk sendiri, mengajarkan kepada anak-anak kita dan menyebarkan kepada orang lain.
sumber: klik aja disini.....!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar